JK : Seluruh Produsen Beras Jangan Mengambil Untung Yang Berlebihan
Medinesia.com - Beberapa hari lalu telah terjadi kasus penggeberekan gudang beras PT
Indo Beras Unggul yang dilakukan oleh pihak Kepolisian atas
dugaan manipulasi kandungan beras turut menjadi perhatian Wakil Presiden Indonesia Bapak Jusuf Kalla.
Kalla mengatakan bahwa masalah yang membelit anak usaha dari PT Tiga
Pilar Sejahtera tersebut perlu dicermati. Sebab, ia khawatir masalah itu
akan mengganggu ketersediaan stok beras di pasaran. "Tapi kita juga ingin agar jangan ada yang mengambil keuntungan
terlewat besar dalam bisnis ini," kata Kalla di Jakarta.
Karenanya, jika memang terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh
PT IBU, sanksi tegas harus diberikan. "Jadi memang perlu dicermati
apanya yang dilanggar. Kalau memang melanggar, ya ambil tindakan," tegas
Kalla. Kalla pun menolak jika aturan tata niaga beras dianggap belum jelas.
Saat ini, hanya perlu sikap proaktif dari Perusahaan Umum Badan Urusan
Logistik (Perum Bulog) untuk melakukan operasi pasar, demi menjaga harga
beras tetap bisa terjangkau masyarakat.
"Tata niaga sudah ada. Sudah jelas ada harga patokan. Kalau harga
eceran tertinggi (HET) lebih rendah, maka Bulog harus membeli. Kalau
harganya naik, maka Bulog harus melakukan operasi pasar. Itu
kebijakannya, tata niaganya di situ," tutup Kalla. Sebagaimana diketahui, gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU), di
Jalan Rengas kilometer 60 Karangsambung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa
Barat, digerebek polisi, Kamis (20/7/2017). Penggerebekan dilakukan
terkait dugaan manipulasi kandungan beras.
Dalam gudang berkapasitas 2.000 ton itu, polisi menyita 1.100 ton
beras siap edar. Beras tersebut dilabeli dengan berbagai merk, antara
lain Ayam Jago, Maknyuss, Pandan Wangi, dan Rojo Lele.
0 Response to "JK : Seluruh Produsen Beras Jangan Mengambil Untung Yang Berlebihan "
Post a Comment